PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM
[CUPPING]
Anjuran
Berbekam
Rasulullah Shallallahu
‘alayhi wa Salam besabda :
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ:
شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ
عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada
tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay).
Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu
‘alayhi wa Salam bersabda :
إِنَّ أَمْثَلَ مَا
تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya metode
pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu
(venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
Macam-Macam
Bekam
1. Bekam
Basah (Wet Cupping)
Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting)
dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada
bagian yang dibekam.
Cara Melakukan Bekam
Basah :
Pilih titik bekam
berdasarkan kondisi pasien.
1. Pilih
gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin
besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun
efeknya akan semakin baik.
2. Bersihkan
bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
3. Pompa
gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali
tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
4. Biarkan
selama 3-5 menit.
5. Lepas
gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau
jarum steril.
6. Bekam
lagi posisi yang disayat tadi.
7. Tunggu
selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
8. Lepas
gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam
dan desinfeksi.
9. Bekam
lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
10. Oles bekas
sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
11. Lakukan
setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.
1. Bekam
Kering (Dry Cupping)
Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari
tubuh.
Cara Melakukan Bekam
Kering :
1. Pilih
titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
2. Pilih
gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin
besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun
efeknya akan semakin baik.
3. Pijat
bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam
selama lebih kurang 5 menit.
4. Pompa
gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali
tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
5. Biarkan
selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi
anak-anak).
6. Lepas
gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam
selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
7. Lakukan
selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi
masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.
1. Bekam
Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan
di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa
dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan
(jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
Cara Melakukan Bekam
Seluncur :
1. Pilih
titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
2. Pilih
gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin
besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun
efeknya akan semakin baik.
3. Pijat
bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam
selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
4. Pompa
gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali
tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise
(memar) kemerahan.
5. Lepas
gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam
selama 2-3 menit.
1. Bekam
Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas
secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas
cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
Cara Melakukan Bekam
Cepat :
1. Pilih
titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
2. Pilih
gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
3. Pompa
gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian
lepas.
4. Lakukan
hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.
Diagnosis
Penyakit Dengan Bekam
Diagnosa bekam/cupping
dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon
of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat
diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan
tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”
Reaksi pigmen pada kulit
bekas bekam adalah sebagai berikut :
1. Bekas
bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini
mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran
(pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis
(darah beku).
2. Bekas
bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada
umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang
berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
3. Bekas
bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan
warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan
kelainan “Qi” dan darah statis.
4. Bekas
bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya
defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas
yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
5. Bekas
bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak
di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
6. Bekas
bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh,
hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya
gas patogen.
7. Adanya
garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal
ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan
gas patogen.
8. Munculnya
uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya
gas-gas patogen pada daerah tersebut.
9. Adanya
blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi
gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister
merupakan reaksi gas panas toksin.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam
1. Pastikan
bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama
bekam basah).
2. Untuk
pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang
terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
3. Posisi
bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk
lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan
posisi berbaring.
4. Untuk
pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya,
apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya.
Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
5. Setelah
bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar
badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau
beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya
penyakit.
6. Sebagian
orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini
adalah normal dan akan segera hilang.
7. Pasien
yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus.
Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single
use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung
tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.
8. Pasien
yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati.
Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam
pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini
bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
9. Permukaan
kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis
adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak
dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan
jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu
didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister
ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
10. Pasien yang
mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan
pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan
minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk
menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.
Larangan-Larangan
Bekam
1. Tidak
dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam
yang ahli dan berpengalaman.
2. Jangan
membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
3. Jangan
membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit
yang parah seperti ulserasi dan edema.
4. Jangan
membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya
lemah atau di bawah 3 tahun.
5. Penderita
leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
6. Penderita
hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia
dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru
bekam yang ahli dan berpengalaman.
7. Jangan
memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan,
setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
8. Jangan
membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
9. Jangan
membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang,
varises, tumor.
10. Jangan
membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
11. Jangan
memberkam daerah perut terlalu keras
12. Jangan
membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal
mengkudu, omega 3, dls.
13. Jangan
melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua
jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya
minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya
14. Tidak
dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung,
kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
15. Jangan melakukan
bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak
dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan
mandi dengan air hangat.
16. Jangan
membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru
kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
17. Jangan
membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
18. Jangan
membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di
ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
19. Dilarang
membekam area berikut :
1. Lubang
alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
2. Daerah
sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di
submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus
inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
3. Daerah
yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).
Pengobatan
alternatif bekam semakin meramaikan dunia kesehatan di Indonesia beberapa tahun
terakhir ini.Tidak hanya di Indonesia, di Amerika sendiri metoda bekam sudah
dilakukan oleh beberapa public figure ternama di Hollywood, diantaranya aktris
Demi Moore dan Gwyneth Paltrow serta sebagaimana Britney Spears yang juga
pernah di bekam soleh Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, seorang ahli
pengobatan herbal yang menerapkan metode bekam (Cupping) dan Lintah (Leech
Therapy).
Apa itu Bekam?
Pengobatan alternatif ini menawarkan penyembuhan berbagai macam penyakit dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang pengobatan medis.
Pengobatan alternatif ini berasal dari Timur Tengah. Kata bekam sendiri merupakan terjemahan dari kata hijamah dalam bahasa arab yang merupakan asal kata dari al-hajmu yang berarti membekam. Menjadikan pemaknaan al hijamah atau bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung, mengeluarkan darah dari permukaan kulit dengan penyayatan.
Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer. Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.
Bekam dibedakan melalui 2 jenis, yakni :
* Bekam kering, proses bekam jenis ini dilakukan dengan menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering diyakini untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Acapkali bekam jenis ini diaplikasikan kepada orang yang takut jarum suntik dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari.
* Bekam basah pada proses terapi bekam jenis ini dilakukan setelah melakukan bekam kering, dilanjuti dengan melukai permukaan kulit dengan jarum tajam yang sudah sterilkan, lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah. Darah yang keluar diyakini sebagai darah kotor. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, Tergantung dari penyakitnya, dalam kasus tertentu memungkinkan proses bisa lebih lama.
Darah Bekam
Para pelaku medis dikejutkan oleh pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam artikel ilmiahnya yang luar biasa tentang terapi bekam dan rahasia umum tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari praktik bekam terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.
Darah yang keluar melalui proses bekam dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah. Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang ada di dalam darah biasa. Hal tersebut terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.
2. Adapun eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, disamping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Hal tersebut mengindkasikan bahwasanya proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi dengan tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh.
3. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.
Modern Terapi Bekam di Amerika dan Eropa
Akhir-akhir ini penelitian tentang metode bekam / cupping banyak dilakukan. Penelitian meliputi mekanisme penyembuhan, cara kerja, serta manfaat kesehatan dari bekam. Salah satu penelitian yang mengemuka ialah yang dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih. Beliau adalah Dosen Tamu di Universitas Chichago, yang juga peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural serta bagian dari anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika.
Menurut beliau, pengobatan dengan bekam tengah dan telah dipelajari pada kurikulum kedokteran di Amerika. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena pengobatan bekam yang terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada titik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur.
Namun yang membedakan terapi bekam dengan terapi akupunktur ialah pada terapi tusuk jarum reaksi yang dihasilkan hanyalah sebatas perangsangan, sedangkan pada terapi bekam selain proses perangsangan, juga terjadi proses pergerakan aliran darah.
Hal senada diungkapkan oleh Dr.Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir. Beliau mengemukakan, “Riset juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebakai terapi pendamping pengobatan medis.”
Hasil percobaan yang pernah dilakukan Dr. Amir pada pasien terinveksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat tersebut hampir tidak bereaksi.
Walau demikian, masih sedikit sekali informasi yang dapat mendukung terapi alternatif bekam dari aspek medis. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping yang dapat ditimbulkan dari terapi tersebut.
Tetap dianjurkan para pasien yang berminat untuk menjalani pengobatan bekam untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter. Karena disamping pengobatan pada klinik yang menyediakan layanan terapi bekam mendapatkan porsi kepercayaan masyarakat untuk menjadi bagian proses pengobatan penyakit, terapi ini belum ada unsur pendukung yang mengakreditasif kelayakan pengetahuan akademik kesehatan SDM yang melakukan terapi.
Oleh karena itu, diharapkan dimasa depan lebih banyak lagi penelitian yang meliputi terapi pengobatan alternatif yang murah meriah ini ditengah kemelut krisis global yang melanda.
Apa itu Bekam?
Pengobatan alternatif ini menawarkan penyembuhan berbagai macam penyakit dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang pengobatan medis.
Pengobatan alternatif ini berasal dari Timur Tengah. Kata bekam sendiri merupakan terjemahan dari kata hijamah dalam bahasa arab yang merupakan asal kata dari al-hajmu yang berarti membekam. Menjadikan pemaknaan al hijamah atau bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung, mengeluarkan darah dari permukaan kulit dengan penyayatan.
Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer. Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.
Bekam dibedakan melalui 2 jenis, yakni :
* Bekam kering, proses bekam jenis ini dilakukan dengan menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering diyakini untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Acapkali bekam jenis ini diaplikasikan kepada orang yang takut jarum suntik dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari.
* Bekam basah pada proses terapi bekam jenis ini dilakukan setelah melakukan bekam kering, dilanjuti dengan melukai permukaan kulit dengan jarum tajam yang sudah sterilkan, lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah. Darah yang keluar diyakini sebagai darah kotor. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, Tergantung dari penyakitnya, dalam kasus tertentu memungkinkan proses bisa lebih lama.
Darah Bekam
Para pelaku medis dikejutkan oleh pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam artikel ilmiahnya yang luar biasa tentang terapi bekam dan rahasia umum tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari praktik bekam terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.
Darah yang keluar melalui proses bekam dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah. Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang ada di dalam darah biasa. Hal tersebut terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.
2. Adapun eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, disamping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Hal tersebut mengindkasikan bahwasanya proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi dengan tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh.
3. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.
Modern Terapi Bekam di Amerika dan Eropa
Akhir-akhir ini penelitian tentang metode bekam / cupping banyak dilakukan. Penelitian meliputi mekanisme penyembuhan, cara kerja, serta manfaat kesehatan dari bekam. Salah satu penelitian yang mengemuka ialah yang dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih. Beliau adalah Dosen Tamu di Universitas Chichago, yang juga peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural serta bagian dari anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika.
Menurut beliau, pengobatan dengan bekam tengah dan telah dipelajari pada kurikulum kedokteran di Amerika. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena pengobatan bekam yang terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada titik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur.
Namun yang membedakan terapi bekam dengan terapi akupunktur ialah pada terapi tusuk jarum reaksi yang dihasilkan hanyalah sebatas perangsangan, sedangkan pada terapi bekam selain proses perangsangan, juga terjadi proses pergerakan aliran darah.
Hal senada diungkapkan oleh Dr.Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir. Beliau mengemukakan, “Riset juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebakai terapi pendamping pengobatan medis.”
Hasil percobaan yang pernah dilakukan Dr. Amir pada pasien terinveksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat tersebut hampir tidak bereaksi.
Walau demikian, masih sedikit sekali informasi yang dapat mendukung terapi alternatif bekam dari aspek medis. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping yang dapat ditimbulkan dari terapi tersebut.
Tetap dianjurkan para pasien yang berminat untuk menjalani pengobatan bekam untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter. Karena disamping pengobatan pada klinik yang menyediakan layanan terapi bekam mendapatkan porsi kepercayaan masyarakat untuk menjadi bagian proses pengobatan penyakit, terapi ini belum ada unsur pendukung yang mengakreditasif kelayakan pengetahuan akademik kesehatan SDM yang melakukan terapi.
Oleh karena itu, diharapkan dimasa depan lebih banyak lagi penelitian yang meliputi terapi pengobatan alternatif yang murah meriah ini ditengah kemelut krisis global yang melanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar